Kiamat merupakan salah satu rukun Iman yang dipegang teguh oleh Umat Islam. Setelah peristiwa kehancuran alam semesta ini terjadi, bukan berarti kehidupan selesai begitu saja. Justru kehidupan yang kekal baru akan dimulai.
Ada rentetan prosesi yang akan dilalui manusia sebelum menuju surga atau neraka. Pertama manusia dari berbagai zaman akan dibangkitkan di Padang Mahsyar. Kemudian, manusia menjalani prosesi untuk pengadilan paling agung di alam semesta yakni Yaumul Hisab.
Tidak perlu berbagai saksi layaknya pengadilan di dunia, karena Allah SWT memiliki bukti autentik yang tidak bisa dibantah. Adalah Kitabun Marqum, yang mencatat apa saja yang sudah dikerjakan oleh manusia selama hidup di dunia. Seperti apa kitabnya? Berikut ulasannya.
Manusia sering sekali menganggap remeh atas perbuatan dosa yang sudah dilakukan di dunia, padahal semua tindakan tersebut akan meminta pertanggungjawaban ketika di akhirat kelak. Nantinya manusia tidak akan bisa membantah, karena Allah SWT memiliki bukti yang tidak terbantahkan.
Di dalam Kitabun Marqum inilah, Malaikat Allah mencatat segala amal baik dan amal buruk manusia selama menjalani kehidupan di dunia. Tidak akan ada yang terlewat, semuanya terekam dan tertulis dengan benar.
“Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat kitab catatan amalnya. Inilah kitab catatan amalmu. Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya kami telah menyuruh mencatat dengan benar apa yang telah kamu kerjakan (QS. Aljasiah [45]:28,29).
Kitabun Marqum terdiri atas dua kitab. Kitab pertama bernama Sijjin, kitab ini berisi catatan amal manusia yang durhaka kepada Allah SWT. Hal-hal yang batil yang dilakukan selama menjalani hidup didunia tidak bisa dibantah lagi. Manusia menjadi saksi atas kejahatannya sendiri.
Allah mengingatkan manusia, “Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu, apakah sijjin itu? Ialah Kitabum Marqum (kitab yang tertulis.(QS. Almutaffifin [89]:7-9).
“Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. (QS. Al-Qamar [54]: 52). Pada hari itu, diberikan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (QS. Al-Qiamah [75]: 13-14).
Orang kafir dan munafik yang durhaka ini akan menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kiri mereka (QS. Al-Haqqah [69]: 25), bahkan ada yang menema dari belakang punggung mereka. Qalallahu Ta’ala:
Wajah calon penghuni neraka itu sangat ketakutan seperti serigala yang takut pada singa.
”Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakangnya, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” dan ia akan masuk kedalam api Neraka yang menyala-nyala.” (QS:Al-Insyiqaq:10-11-12)
Kitabum Marqum selanjutnya bernama Illiyyin. Kitab ini mencatat amal manusia yang melakukan amal kebaikan. Orang-orang beriman akan menerima kitab catatan amalnya itu dengan tangan kanannya.
“Dan barang siapa yang diberi kitab catatan amal di tangan kanannya, maka mereka ini akan membaca bukunya itu. Dan mereka tidak dianiaya sedikitpun (QS. Isra’ [17]: 71).
Semoga nantinya kita semua bisa menerima Kitabun Marqum yang bernama Illiyyin ini. Karena dengannya adalah pertanda baik akan dimasukan ke surga Allah yang luasnya seluas langit dan bumi.
Ada rentetan prosesi yang akan dilalui manusia sebelum menuju surga atau neraka. Pertama manusia dari berbagai zaman akan dibangkitkan di Padang Mahsyar. Kemudian, manusia menjalani prosesi untuk pengadilan paling agung di alam semesta yakni Yaumul Hisab.
Tidak perlu berbagai saksi layaknya pengadilan di dunia, karena Allah SWT memiliki bukti autentik yang tidak bisa dibantah. Adalah Kitabun Marqum, yang mencatat apa saja yang sudah dikerjakan oleh manusia selama hidup di dunia. Seperti apa kitabnya? Berikut ulasannya.
Manusia sering sekali menganggap remeh atas perbuatan dosa yang sudah dilakukan di dunia, padahal semua tindakan tersebut akan meminta pertanggungjawaban ketika di akhirat kelak. Nantinya manusia tidak akan bisa membantah, karena Allah SWT memiliki bukti yang tidak terbantahkan.
Di dalam Kitabun Marqum inilah, Malaikat Allah mencatat segala amal baik dan amal buruk manusia selama menjalani kehidupan di dunia. Tidak akan ada yang terlewat, semuanya terekam dan tertulis dengan benar.
“Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat kitab catatan amalnya. Inilah kitab catatan amalmu. Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya kami telah menyuruh mencatat dengan benar apa yang telah kamu kerjakan (QS. Aljasiah [45]:28,29).
Kitabun Marqum terdiri atas dua kitab. Kitab pertama bernama Sijjin, kitab ini berisi catatan amal manusia yang durhaka kepada Allah SWT. Hal-hal yang batil yang dilakukan selama menjalani hidup didunia tidak bisa dibantah lagi. Manusia menjadi saksi atas kejahatannya sendiri.
Allah mengingatkan manusia, “Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu, apakah sijjin itu? Ialah Kitabum Marqum (kitab yang tertulis.(QS. Almutaffifin [89]:7-9).
“Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. (QS. Al-Qamar [54]: 52). Pada hari itu, diberikan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (QS. Al-Qiamah [75]: 13-14).
Orang kafir dan munafik yang durhaka ini akan menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kiri mereka (QS. Al-Haqqah [69]: 25), bahkan ada yang menema dari belakang punggung mereka. Qalallahu Ta’ala:
Wajah calon penghuni neraka itu sangat ketakutan seperti serigala yang takut pada singa.
”Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakangnya, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” dan ia akan masuk kedalam api Neraka yang menyala-nyala.” (QS:Al-Insyiqaq:10-11-12)
Kitabum Marqum selanjutnya bernama Illiyyin. Kitab ini mencatat amal manusia yang melakukan amal kebaikan. Orang-orang beriman akan menerima kitab catatan amalnya itu dengan tangan kanannya.
“Dan barang siapa yang diberi kitab catatan amal di tangan kanannya, maka mereka ini akan membaca bukunya itu. Dan mereka tidak dianiaya sedikitpun (QS. Isra’ [17]: 71).
Semoga nantinya kita semua bisa menerima Kitabun Marqum yang bernama Illiyyin ini. Karena dengannya adalah pertanda baik akan dimasukan ke surga Allah yang luasnya seluas langit dan bumi.
0 comments