Diantara kita pasti pernah mendengar kalimat ‘bahagia melihat orang susah dan susah melihat orang senang’. Terkadang ungkapan ini hanya menjadi gurauan untuk menghadirkan tawa. Sehingga hanya dianggap angin lalu saja.
Tapi tidak dipungkiri, bahwa hal ini sering kali terjadi. Manusia mungkin dengan mudah merasa iba dan empatik terhadap penderitaan orang lain, namun tidak sedikit orang yang susah sekali merasa senang ketika orang lain mendapatkan kebahagiaan.
Sifat ini dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan iri hati. Orang dengan sifat tersebut akan bergembira jika orang lain mendapat penderitaan. Sebaiknya mulailah belajar untuk menghalaunya. Mengingat, Allah SWT akan menyiapkan balasan yang tidak kalah hebatnya. Seperti apa balasannya?
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, sudah lumrah rasanya jika melihat seseorang yang susah jika melihat orang bahagia. Misalnya ketika tetangga membeli mobil baru, maka Ia menderita hingga demam karena memikirkannya. Atau hal lain yang membahagiakan bagi orang lain, maka tetap saja akan dicari-cari celah untuk menunjukan kesalahannya.
Namun ketika seseorang mendapat ujian dan musibah, Ia seolah bersorak tepuk tangan karena begitu bahagianya. Meski diluar menunjukan bela sungkawa, namun dalam hatinya justru bersyukur tidak terkira. Mulai sekarang, belajar lah untuk berubah. Karena selain menimbulkan penyakit di dalam jiwa, kebahagiaan diatas penderitaan orang lain juga akan menimbulkan bencana.
Watsilah bin Al-Aqsa’ ra mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda” Apabila engkau bergembira melihat kesusahan yang menimpa saudaramu, maka Allah SWT akan mengasihi saudaramu dan akan memberikan cobaan kepadamu” (HR. Muslim).
Nah kan, ada akibat luar biasa jika berbahagia di atas penderitaan orang lain. Orang yang bersedih tersebut akan semakin dikasihi Sang Maha Pencipta, sementara mereka yang saat itu bahagia melihat penderitaannya justru akan mendapat cobaan serupa atau bahkan lebih pedih dari padanya.
Itulah mengapa Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk membahagiakan orang lain. Karena selain membuat orang tertawa dan bahagia, Allah SWT juga akan membalas kita dengan kebahagiaan.
Abdullah bin Amr bin Ash ra. Mengabarkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah mengusahakan apa yang benar-benar dicita-citakannya, dimana Ia harus beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Juga menggembirakan hati orang lain, sebagaimana Ia sendiri gembira apabila dibuat seperti itu” (HR. Muslim)
Tapi tidak dipungkiri, bahwa hal ini sering kali terjadi. Manusia mungkin dengan mudah merasa iba dan empatik terhadap penderitaan orang lain, namun tidak sedikit orang yang susah sekali merasa senang ketika orang lain mendapatkan kebahagiaan.
Sifat ini dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan iri hati. Orang dengan sifat tersebut akan bergembira jika orang lain mendapat penderitaan. Sebaiknya mulailah belajar untuk menghalaunya. Mengingat, Allah SWT akan menyiapkan balasan yang tidak kalah hebatnya. Seperti apa balasannya?
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, sudah lumrah rasanya jika melihat seseorang yang susah jika melihat orang bahagia. Misalnya ketika tetangga membeli mobil baru, maka Ia menderita hingga demam karena memikirkannya. Atau hal lain yang membahagiakan bagi orang lain, maka tetap saja akan dicari-cari celah untuk menunjukan kesalahannya.
Namun ketika seseorang mendapat ujian dan musibah, Ia seolah bersorak tepuk tangan karena begitu bahagianya. Meski diluar menunjukan bela sungkawa, namun dalam hatinya justru bersyukur tidak terkira. Mulai sekarang, belajar lah untuk berubah. Karena selain menimbulkan penyakit di dalam jiwa, kebahagiaan diatas penderitaan orang lain juga akan menimbulkan bencana.
Watsilah bin Al-Aqsa’ ra mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda” Apabila engkau bergembira melihat kesusahan yang menimpa saudaramu, maka Allah SWT akan mengasihi saudaramu dan akan memberikan cobaan kepadamu” (HR. Muslim).
Nah kan, ada akibat luar biasa jika berbahagia di atas penderitaan orang lain. Orang yang bersedih tersebut akan semakin dikasihi Sang Maha Pencipta, sementara mereka yang saat itu bahagia melihat penderitaannya justru akan mendapat cobaan serupa atau bahkan lebih pedih dari padanya.
Itulah mengapa Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk membahagiakan orang lain. Karena selain membuat orang tertawa dan bahagia, Allah SWT juga akan membalas kita dengan kebahagiaan.
Abdullah bin Amr bin Ash ra. Mengabarkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah mengusahakan apa yang benar-benar dicita-citakannya, dimana Ia harus beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Juga menggembirakan hati orang lain, sebagaimana Ia sendiri gembira apabila dibuat seperti itu” (HR. Muslim)
0 comments